Telah lama kedamaian itu ada
bahkan yang ada suara tawa dan senyum
tepuk tangan riuh melengkapi candaan konyol
ketika kami bermain dan bercanda di beranda rumah
Telah lama tawa itu ada
tatkala kami bermain lompat tali, gobak sodor
tatkala kami bercanda bersama di halaman sekolah
sambil berkejar-kejaran diantara tatapan teman dan guru-guru
kami semua tersenyum tanpa memandang baik buruknya baju kami
Entah…
Kemana tawa itu?
permainan yang membawa kami selalu cinta kawan
toleran dan peduli sesama
meski warna kulit kami tak sama, bahasa kami tak sama
kami tetap bernyanyi riang
tertawa dan senyum kami yang merekah
kini seakan larut dalam dentuman peluru
api yang membakar amarah dan nafsu serakah
dan asap-asap yang mengepul
keluar dari atap-atap rumah kami
kami tak lagi berani keluar dengan senyum itu
hanya demi menyelamatkan jiwa kami yg masih bocah
kini seakan sahabatku menjadi musuhku
lompata tali berubah menjadi lemparan bom molotof
lari-lari kami tatkala gobak sodor
berubah menjadi lari seperti larinya hewan-hewan
ketika hutan mereka dibakar….takuuuut !!!!!
kini tinggal tangis dan segukan-segukan kecil
ratapan-ratapan meminta pertolongan
kemana ayah ibu kami
kemana saudara kami
kamana teman-teman kami
kemana rumah-rumah kami
sepertinya mereka terdiam tak kan bangun lagi
terbujur kaku dan hangus di antara puing-puing rumah kami
di antara api dan asap yang mengepul lagi