Senja itu aku terdiam sendiri
tanpa sajak tanpa kata
tuk mengukir rasa rinduku
cita-cita indah yang ingin kuukir
meski habis lelahku seharian
membawa setumpuk buku yang kugenggam
seakan terantuk batu gunung di depanku
berat dan sulit kulalui
entah bisakan diri ini
mengukir mimpi di langit bersama pelangi
atau hanya terbang di bawah kolong langit
yang tak pernah bertepi
aku tak peduli
karena ayah dan ibuku selalu memberikan cahaya
agar jiwa ini kuat dan terang
dalam meraih mimpi-mimpiku
kuberharap pintu akan terbuka
meski tertutup dan gelap di awang-awang
masih sisakan harapan yang moga tak sia-sia
April 4, 2013 pukul 12:58 am
mungkin perlu lebih banyak ide-ide puisi yg tidak monoton…:)
April 4, 2013 pukul 1:05 am
trimakasih sarannya moga semakin menambah keinginan tuk belajar