Gambar :Potret kemiskinan di Indonesia (vivanews.com)
Siapa sih yang tahu bagaimana nasibnya
hidup menderita berkalang rendahnya kasta
hidup penuh duka berbelit nestapa
bagi para elit mereka amatlah hina
Siapa pula yang bermimpi hidup sengsara
hidup kekurangan dengan deraian air mata
padahal katanya bumi ini tanahnya surga
tapi faktanya surganya bagi yang kaya saja
Siapa mau disebut kaum papa tanpa
tempat tinggal hidup di kolong jembatan kota
tak punya famili raja atau orang kaya
dialah sebatang kara hidup berkalang dusta
Bagaimana tidak berdusta
hidup sengsara selalu tersenyum biar terlihat bahagia
padahal perut kosong belum terisi nasi pun apa
hanyalah air minum yang kotor menunggu makanan sisa
Wahai pemimpinku, wahai para pejabat negara
kalian duduk di singgahsana pun karena kami memberi suara
hargailah, berilah balasanmu setimpal jangan hanya berdusta
katanya kesejahteraan namun bahagia pun sulit tiba
Ya Tuhan, sadarkahlah para wakil rakyat di sana
bukan hanya orang kaya yang mesti dibela
karena kamipun makhluk yang berhak hidup sejahtera
sama seperti mereka yang kebahagiaan segalanya bisa
Kami pun berhak didengarkan dan dibela
demi kehidupan layak seperti mereka
itulah hidup kami yang tak semata-mata
bisa tertawa tanpa deraian air mata
Metro, Lampung, 18-2-2016
Selengkapnya : http://fiksiana.kompasiana.com/maliamiruddin/100puisi-suara-yang-lapar_56c52f93d57e61ec0455d4f1